Selasa, 05 Agustus 2025

Refleksi Peserta Didik UPT SMAN 4 WAJO Setelah Mengikuti ANBK 2025




Wajo, Selasa, 5 Agustus 2025 — Pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di UPT SMAN 4 WAJO tahun ini berlangsung dengan lancar dan tertib. Kegiatan ini dilaksanakan di laboratorium komputer sekolah dan melibatkan peserta didik terpilih dari kelas XI sebagai perwakilan untuk mengikuti asesmen yang menjadi dasar penyusunan rapor mutu sekolah.

Salah satu peserta, Madinatul Ramadani, membagikan pengalamannya mengikuti ANBK untuk pertama kalinya. Ia mengaku merasakan perasaan campur aduk antara bahagia dan cemas. “Di satu sisi, saya merasa senang karena terpilih mewakili sekolah dari sekian banyak siswa. Namun di sisi lain, saya merasa khawatir karena jawaban kami akan memengaruhi rapor mutu sekolah secara keseluruhan,” ungkapnya.

Untuk menghadapi asesmen ini, Madinatul mempersiapkan diri dengan memperbanyak membaca materi literasi dan numerasi, serta mengikuti simulasi ANBK yang diadakan seminggu sebelumnya. Simulasi tersebut sangat membantunya memahami alur pelaksanaan dan teknis penggunaan sistem komputer yang digunakan selama asesmen.

Saat ditanya mengenai bagian soal yang paling menantang, ia menyebut soal literasi sebagai yang paling sulit. “Soalnya cukup panjang dan memerlukan konsentrasi tinggi serta kemampuan memahami konteks bacaan secara mendalam,” jelasnya.

Meskipun demikian, secara umum pelaksanaan ANBK berjalan lancar tanpa kendala. “Semua berjalan sesuai harapan,” tambahnya.

Madinatul juga mengungkapkan perbedaan yang ia rasakan antara ANBK dan ujian biasa. Menurutnya, ANBK memiliki dampak yang jauh lebih besar. “Kalau ujian biasa, nilainya hanya berdampak pada diri sendiri. Tapi ANBK menentukan rapor mutu sekolah, jadi tanggung jawabnya lebih besar karena membawa nama baik sekolah,” terangnya.

Salah satu pengalaman yang paling membekas dalam benaknya adalah adanya pertanyaan yang menyinggung isu-isu sosial di lingkungan sekolah, seperti bullying, pelecehan, kebiasaan merokok, hingga keberadaan siswa penyandang disabilitas. “Hal itu membuat saya lebih sadar akan pentingnya menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan inklusif,” tutupnya.

Melalui kegiatan ANBK ini, diharapkan para peserta tidak hanya mampu memberikan hasil terbaik, tetapi juga memperoleh pengalaman dan kesadaran baru tentang pentingnya kualitas pendidikan serta terciptanya lingkungan sekolah yang sehat dan mendukung. Dan semoga peserta ditahun berikutnya diharapkan mampu mempersiapkan diri lebih maksimal lagi.




















































































Narasumber: Madinatul Ramadani

Tim Liputan: Sil Fia & Khaerul Ikhsan

Tim Kepenulisan: Tirta Turu Suci

Tim Penyunting: Nur Fadira

Tidak ada komentar:

Posting Komentar