Header Ads

ad728
  • Sekilas Berita

    Gambaran Singkat


    UPT SMA Negeri 4 Wajo atau lebih dikenal dengan nama SMA Anabanua, pada mulanya hanya berupa yayasan yang berdiri pada tahun 1988. Pendirinya saat itu adalah tokoh-tokoh masyarakat Anabanua dan Pengurus Koperasi Unit Desa (KUD) Anabanua yang diketuai oleh H. Abdul Karim Alif, BA., sekaligus selaku sekretaris Yayasan Pendidikan Maniangpajo.

    Yayasan Pendidikan Maniangpajo didirikan oleh 12 orang yang tergabung pada Panitia Persiapan Pembentukan yayasan Pendidikan Maniangpajo. Pada tanggal 24 September 1987, mereka telah bersepakat secara suka rela menyisihkan sebahagian harta bendanya sebanyak Rp. 300.000,-/Orang. Sehingga terkumpullah dana sebesar Rp. 3.600.000,- untuk menjadi modal pertama dari Yayasan Pendidikan Maniangpajo.

    Pada tanggal 4 Maret 1988, Yayasan Pendidikan Maniangpajo didaftar pada Andi Hasnah Beddu, S.H. selaku Wakil Notaris Sementara di Sengkang. Yayasan ini diketuai oleh Syafruddin Baso; Wakil Ketua: Haji Bahar Sultan Makkulle; Sekretaris I: Abdul Karim Alif, BA.; Sekretaris II: Abdul Karim Pawiloi; Bendahara: Muhammad Nur Jaya; Anggota: Soekirso Ardiwinoto; Drs. Muhammad Muchtar P; Dakok; Andi Rasli H. Andi Sarampa; Haji Abdul Samad; Pangeran Alif, BA; H. Bohari; H. A. Caco; dan Ceppa. Sementara yang ditunjuk sebagai Badan Penasehat adalah: Camat Maniangpajo; Andi Alinuddin; H. Andi Dahlan; dan Andi Muhammad Basir.

    Pada tanggal 5 Maret 1988 Yayasan Pendidikan Maniangpajo mengeluarkan Keputusan Nomor: 10/YPM/1988 tentang pendirian SMA Swasta Anabanua. Kemudian pada tanggal 9 Maret 1988 Akte dan Anggaran Dasar Yayasan didaftar dalam buku daftar kepaniteraan Pengadilan Negeri di Sengkang dengan Nomor: 04/pdt/1988/PN.Skg. selanjutnya pada tanggal 20 Maret 1988 mengangkat Abdul Majid, BA sebagai Kepala Sekolah dan berlaku surut mulai 20 Juli 1987. Pengangkatan Kepala SMA Anabanua tersebut dituangkan dalam Keputusan Pengurus Yayasan Pendidikan Maniangpajo Nomor: 19/YPM/1988 tanggal 20 Maret 1988

    Tanggal 14 Desember 1988, Kepala Kantor Wilayah Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Selatan mengeluarkan SK Nomor: 230/Kep/I06/H/88 tentang Izin Operasional SMA Swasta Anabanua, kemudian pada tanggal 5 Mei 1992 beralih status menjadi SMA Negeri setelah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI mengeluarkan SK Nomor: 0216/O/1992. Pada awal berdirinya, SMA Swasta Anabanua dibawah kelompok Yayasan Pendidikan Maniangpajo bekerja sama dengan SMA Negeri 1 Sengkang menyelenggaran kegiatan belajar mengajar di sebuah gedung di dekat Masjid Jami Anabanua.

    Pada tanggal 9 September 1988, Syarifuddin Baso selaku Ketua Yayasan Pendidikan Maniangpajo yang bertempat tinggal di Watang Gilireng Desa Gilireng Kecamatan Maniangpajo menghibahkan sebidang tanah seluas 20.000 m2 di Jalan Poros Palopo, Lingkungan Alausalo Kelurahan Anabanua Kecamatan Maniangpajo kepada Drs. Aminuddin Machmud selaku Kepala Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Sulawesi Selatan, dalam hal ini bertindak atas nama Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

    Proses hibah tanah yang berbatasan dengan jalan raya/Gedung Dolog di sebelah utara, tanah Andi Alinuddin di sebelah timur, sungai di sebelah selatan, dan tanah A. Mintardin/tanah Simpuang di sebelah barat tersebut dituangkan melalui Akta Hibah Nomor: 24/MP/IX/1988 dihadapan Camat Maniangpajo, Rusdin Manda, BA. sekaligus sebagai Penjabat Pembuat Akta Tanah Kecamatan Maniangpajo dan disaksikan oleh Andi Rasli selaku Lurah Anabanua dan Plts. Kepala Lingkungan Alausalo.

    Hibah tanah tersebut juga meliputi bangunan yang ada di atas tanah tersebut, yaitu berupa sebuah gedung darurat SMA Anabanua. Pada tanggal 22 Januari 1992, Drs. A. Syamsu Alam Takhir selaku Kepala Sub Bagian Perlengkapan Kantor Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wajo mengirim surat kepada Kepala kantor Pertanahan Kabupaten Wajo untuk bermohon melakukan pengukuran tanah/gambar situasi/salinan GS. Selain itu, juga mengirim surat kepada Kepala Badan Pertanahan Nasional untuk permohonan hak pakai dan dipergunakan untuk pembangunan SMA Anabanua.

    Karena lokasi yang kurang strategis, atas prakarsa Pengurus KUD Anabanua, dipilihlah tanah seluas 17.443 m2 yang berlokasi di Jalan Parepare No. 3 Anabanua menjadi lokasi pembangunan SMA Anabanua yang juga dijuluki sebagai Kampus Cemara. Tanah tersebut diganti rugi seharga Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) dari delapan orang warga Anabanua.

    Dari rekaman jejak yang masih tersimpan, Andi Guna memiliki 2 (dua) petak tanah seluas 660 m2 dan 289 m2. Kedua petak tanah tersebut diberikan ganti rugi senilai Rp. 189.800,- dan dibayarkan pada tanggal 25 Januari 1992. Cambere binti Pangiri memiliki sebidang tanah kering dengan luas 1.196 m2 diberikan ganti rugi senilai Rp. 299.000,- dan dibayarkan pada tanggal 28 Desember 1994. Sementara pemilik tanah yang lain, belum ditemukan rekam jejaknya.

    Diawal beroperasinya, ditunjuk sebagai Penanggungjawab Unit Pelaksana Tugas (UPT) adalah Soekirso Ardiwinoto, dan Pelaksana Tugas Harian Kepala Sekolah adalah Abdul Majid, B.A., sementara yang ditunjuk sebagai Kepala Urusan Tata Usaha adalah Pangeran Alif, B.A., dibantu oleh Murniati M dan Abdul Karim P. Pelaksana tugas harian Kepala Sekolah berkewajiban melaksanakan tugas dan fungsinya dengan sebaik-baiknya dan senantiasa koordinasi dengan Penanggungjawab Unit Pelaksana Tugas SMA Anabanua.

    Pada tanggal 30 Januari 1992, Pengurus Yayasan Pendidikan Maniangpajo mengirim surat Nomor: 053/YPM/I/92 tentang permohonan bantuan tenaga edukatif, khususnya Pelaksana Harian Kepala Sekolah sebagai pengganti Abdul Majid, BA yang mendapatkan tugas baru sebagai Kepala SMP Negeri Gilireng. Soekirso Ardiwinoto yang pada saat itu menjabat Kepala SMA Negeri 2 Sengkang menunjuk Drs. Alam Usmin selaku Pelaksana Harian Kepala SMA Anabanua pada tanggal 4 Maret 1992

    Saat berstatus swasta, SMA Anabanua dipimpin oleh dua Kepala Sekolah, yaitu:

    1.    H. Abdul Majid, B.A., dengan masa kerja 4 tahun 7 bulan. Dari Bulan Juli 1987 s.d. Februari 1992

    2.    Drs. Alam Usmin, dengan masa kerja 5 bulan. Dari Bulan Februari 1992 s.d. Juli 1992

    Setelah itu, SMA Negeri 4 Wajo berstatus negeri dan sampai sekarang (Mei 2022) telah dipimpin oleh delapan kepala sekolah, yaitu:

    1.    Drs. H. Mohammad Ridwan, M.Pd., dengan masa kerja 4 tahun dari Bulan Juli 1992 s.d. Agustus 1996. (Sekarang Anggota DPRD Kabupaten Wajo)

    2.    Drs. A. M. Amiluddin, M.Pd., dengan masa kerja 2 tahun dari Bulan Agustus 1996 s.d. Agustus 1998. (Sekarang Purnabakti)

    3.    Drs. Andi Kampiri, M.Pd., dengan masa kerja 5 tahun dari Bulan Agustus 1998 s.d. Juni 2003. (Sekarang Purnabakti)

    4.    Drs. Iskandar Andi Parakkasi, M.Si., dengan masa kerja 1½ tahun dari Bulan Juni 2003 s.d. Januari 2005. (Sekarang Purnabakti)

    5.    Drs. Asdar, M.Pd., dengan masa kerja 2 tahun dari Bulan Januari 2005 s.d. September 2006 (serah terima jabatan, Januari 2007 dan Sekarang Purnabakti)

    6.    Drs. Jamade, M.Si., dengan masa kerja 6 tahun dari Bulan September 2007 s.d. November 2013 (Sekarang Purnabakti)

    7.    Hj. Andi Fatmawati, S.Pd., M.Si. dari Bulan Desember 2013 s.d. Desember 2017 (Sekarang Kepala UPT SMA Negeri 7 Wajo)

    8.    Drs. Andi Page, M.M. dari Bulan Desember 2017 sampai sekarang

    UPT SMA Negeri 4 Wajo adalah suatu instansi pendidikan yang berupaya semaksimal mungkin membantu pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa serta mengantisipasi kehadiran perdagangan bebas, sehingga UPT SMA Negeri 4 Wajo sangatlah diharapkan mempunyai peran yang positif dalam rangka mencetak kader-kader bangsa yang memiliki keilmuan yang tinggi dan berwawasan global serta memiliki keimanan yang kokoh yang dapat membentengi mental alumninya dalam mempertahankan nilai-nilai budaya yang positif sebagai warga negara Indonesia yang berjiwa pancasila sejati.

    Dalam menghadapi era globalisasi berbagai bidang aktivitas kehidupan, jelas UPT SMA Negeri 4 Wajo tak dapat melepaskannya. Tantangan tersebut memerlukan kemampuan dan komitmen yang tinggi dari segenap komponen sekolah agar dapat memperbaiki kualitas pendidikan, dan meningkatkan citra UPT SMA Negeri 4 Wajo di masyarakat.

    Sederet prestasi pun pernah diraihnya, mulai dari tingkat kecamatan hingga tingkat nasional pada lomba akademik, olahraga, seni, dan event-event lain. Sebagai wakil Provinsi Sulawesi Selatan mengikuti lomba Sekolah Sehat Tingkat Nasional Tahun 2006 dan Sekolah Adiwiyata Nasional pada tahun 2013, UPT SMA Negeri 4 Wajo melakukan gebrakan dalam mendidik dan membiasakan hidup sehat, disiplin, meningkatkan keimanan, dan ketaqwaan bagi peserta didiknya. Salah satu kegiatan yang dikembangkan adalah budaya salam-salim. Setiap pagi, peserta didik yang tiba di sekolah dijemput oleh pembina di depan pintu gerbang sekolah. Maksudnya bahwa peserta didik dibiasakan untuk mengucapkan salam kapan dan dimana saja ketika bertemu dengan sesama muslim. Kemudian peserta didik masuk dan berjabat tangan dengan Pembina yang menjemputnya. Hal ini dimaksudkan, adanya wujud penghormatan dari peserta didik dan kasih sayang dari pembina sebagai bagian dari warga UPT SMA Negeri 4 Wajo. Selanjutnya, tanpa komando, peserta didik berpencar memungut sampah sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan lingkungan sekolah sehat menuju UPT SMA Negeri 4 Wajo sebagai sekolah hijau. Selain itu, setiap minggunya juga dilaksanakan lomba 3K dan pembinaan 10K.

    Dimasa Pandemi Covid-19, UPT SMA Negeri 4 Wajo tetap memberikan pelayanan kepada warga sekolah. Disaat pelaksanaan belajar dari rumah (BDR) setiap warga sekolah dibekali dengan 2 (dua) akun gratis dari platform Google Workspace for Education dan Microsoft untuk digunakan sebagai akun pembelajaran.

    Berbagai kegiatan tetap dilaksanakan seperti Upacara Bendera, Apel Pagi, Kegiatan Literasi meski dilaksanakan secara virtual.

    Beberapa predikat pun telah diraih diantaranya:

    1.    10 Besar Sekolah Sehat Tingkat Nasional Tahun 2005 dari Menteri Kesehatan RI

    2.    Sekolah RSKM/RSSN Tahun 2009 dari Kementerian Pendidikan Nasional RI

    3.    Sekolah Adiwiyata Nasional Tahun 2013 dari Kementerian Lingkungan Hidup RI

    4.    Sekolah Inklusif Tahun 2015 dari Gubernur Sulawesi Selatan

    5.    Sekolah Ramah Anak Tahun 2017 dari Gubernur Sulawesi Selatan

    6.    Sekolah Pemuda Kader Anti Narkoba Tahun 2017 dari Kementerian Pemuda dan Olahraga RI

    7.    Sekolah Kewirausahaan Tahun 2019 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI

    Selain itu, UPT SMA Negeri 4 Wajo juga selalu tampil terdepan. Setidaknya pada beberapa kegiatan berikut:

    1.        PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) Online Pertama di Kabupaten Wajo pada tahun 2013. Oleh BPK Wilayah Sulawesi Selatan dijadikan rujukan dengan memberi rekomendasi kepada Bupati Wajo untuk melaksanakan PPDB Online untuk seluruh SMA/SMK di Kabupaten Wajo pada tahun berikutnya

    2.      Pengguna Google Suite For Education Pertama di Kabupaten Wajo pada tahun 2014. Pelaksanaan E-learning dengan menggunakan LMS dari Google Suite For Education telah digunakan sejak tahun 2014 dan semakin nampak dimasa Pandemi Covid-19

    3.       Pemilihan Ketua OSIS Online Pertama di Kabupaten Wajo pada tahun 2018. Pelaksanaan Pilketos pada tahun berikutnya dilaksanakan secara online serentak se-Sulawesi Selatan yang diprogramkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan

    4.      UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer) 1 Sesi, Pertama dan terakhir di Kabupaten Wajo pada tahun 2019. Pelaksanaan UNBK Tahun 2017 dilaksanakan 3 sesi dan pada tahun 2018 dilaksanakan 2 sesi. Karena tingginya dukungan Komite dan Orang Tua Peserta Didik sehingga digelar 1 sesi pada tahun 2019

    5.   Pelaksana Pembelajaran Kondisi Khusus pada tahun 2020. MKPS Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan Wilayah Kab. Wajo telah merekomendasikan pelaksanaan BDR dan Dokumen Panduan Pembelajaran Kondisi Khusus dijadikan rujukan di Kab. Wajo

    6.   USB (Ujian Sekolah Berdiferensiasi) pada tahun 2021 sebagai wujud pelaksanaan Merdeka Belajar yang kemudian dikembangkan pada tahun 2022


    AKREDITASI SEKOLAH

    No.
    INSTANSI PEMBERI AKREDITASI
    NILAI YANG DIPEROLEH
    TAHUN
    PERINGKAT
    AKREDITASI
    1
    BAN-SMA
    79,70
    15 November 2007
    B
    2
    BAN-SMA
    88,60
    16 November 2012
    A
    3
    BAN-SMA
    91
    23 November 2017
    A




    Hasil penelusuran Yasser Arafat (Alumni SMAN 1 Maniangpajo Tahun 2002)

    Post Top Ad

    ad728

    Post Bottom Ad

    ad728