Sosialisasi Donor Darah Di UPT SMA Negeri 4 Wajo, Mendorong Partisipasi siswa
Anabanua, 24 Februari 2025 - Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMA Negeri 4 Wajo bekerja sama dengan ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) SMA Negeri 4 Wajo mengadakan sosialisasi donor darah. Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi siswa mengenai pentingnya donor darah dan mendorong partisipasi aktif dalam kegiatan kemanusiaan ini.
Kegiatan ini melibatkan pembina PMR, Ibu Rasmi, S.Pd., anggota PMR, dan pengurus OSIS. Nur Fiona sebagai penanggung jawab kegiatan ini, menekankan bahwa sosialisasi ini penting karena masih banyak siswa yang belum memahami manfaat dan urgensi donor darah.
Sosialisasi dilakukan dengan mengunjungi setiap kelas XI dan XII, memberikan penjelasan tentang pentingnya donor darah, persyaratan yang harus dipenuhi, serta langkah-langkah yang perlu dilakukan sebelum mendonorkan darah.
Namun, pelaksanaan sosialisasi menghadapi tantangan, terutama kurangnya fokus siswa saat sosialisasi dilakukan pada jam istirahat. Banyak siswa yang sedang beristirahat sehingga kurang memperhatikan sosialisasi yang disampaikan. Untuk mengatasi hal ini, disarankan agar sosialisasi dilakukan pada jam pelajaran, sehingga siswa dapat lebih fokus menerima informasi.
Respon siswa terhadap sosialisasi ini beragam. Ada yang langsung tertarik, ada yang ragu, dan ada pula yang merasa takut. Untuk meyakinkan mereka yang ragu atau takut, sosialisasi menekankan berbagai manfaat donor darah bagi pendonor, seperti meningkatkan kesehatan jantung, merangsang pertumbuhan sel darah merah, deteksi dini masalah kesehatan, mengurangi risiko kanker, serta memberikan kepuasan batin.
Bagi penerima, donor darah dapat menyelamatkan nyawa dalam kondisi kritis akibat kecelakaan, operasi, atau penyakit tertentu. Syarat untuk menjadi pendonor antara lain memiliki kondisi kesehatan yang baik, berusia 17-50 tahun bagi pendonor pertama, berat badan minimal 48 kg, tekanan darah yang normal, kadar hemoglobin dalam batas yang ditentukan, tidak ada tatto dan tindik, tidak pecandu alkohol dan narkoba, serta tidak memiliki riwayat penyakit serius. Selain itu, wanita yang ingin mendonor tidak boleh dalam kondisi haid, hamil, atau menyusui.
Setelah sosialisasi, terjadi peningkatan jumlah siswa yang mendaftar sebagai pendonor, menunjukkan efektivitas kegiatan ini dalam meningkatkan kesadaran dan partisipasi siswa. Nur Fiona berharap semakin banyak siswa yang sadar akan pentingnya donor darah dan bersedia menjadi pendonor rutin, sehingga kebutuhan darah dapat terpenuhi dan lebih banyak nyawa dapat diselamatkan.
Narasumber: Nur Fiona
Tim Liputan: Besse Alya Zahira & Nur Aisyah
Tim Kepenulisan: Fifi Angraeni
Tim Penyuntingan: Anita Ramadhani
Tidak ada komentar