E-Voting Jadi Terobosan Pilketos Serentak Se-Sulsel, Siswa Diperkenalkan Sistem Pemilihan Digital
Wajo, 29 September 2025 — UPT SMAN 4 Wajo melakukan pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS. Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS (Pilketos) tahun ini menandai babak baru dalam sejarah pemilihan siswa di Sulawesi Selatan. Untuk pertama kalinya, Pilketos dilaksanakan serentak se-Sulawesi Selatan sesuai arahan Dinas Pendidikan (Disdik) Sulsel, dan yang paling mencolok, menggunakan sistem e-Voting berbasis komputer.
Andi Muhammad Arya Nur Adiaksa, menjelaskan bahwa perubahan ini didasari oleh Surat Keputusan (SK) dan petunjuk teknis (juknis) resmi dari Disdik Sulsel. "Tahun ini kami laksanakan serentak se-Sulsel, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang jadwalnya bisa berbeda di tiap sekolah," ujarnya.
Inovasi utama tahun ini adalah penggunaan e-Voting berbasis komputer/laptop yang ditempatkan di panggung sekolah. Keputusan ini diambil bukan tanpa alasan.
"Tujuannya adalah untuk menyesuaikan perkembangan teknologi dan membiasakan siswa dengan sistem digital," terang Andi Muhammad Arya Nur Adiaksa. Selain itu, penggunaan e-Voting diklaim membuat hasil pemungutan suara lebih cepat, akurat, dan mengurangi potensi kecurangan dibandingkan metode coblos langsung.
"Ini juga lebih efisien, hemat kertas, dan ramah lingkungan," tambahnya.
Rangkaian kegiatan Pilketos telah dimulai sejak awal September 2025 dengan tahapan pendaftaran dan seleksi calon. Masa kampanye berlangsung pada pertengahan September dan puncaknya adalah debat kandidat menjelang pemungutan suara serentak pada 29 September 2025.
Tiga pasangan calon (Paslon) telah lolos dan bersaing memperebutkan kursi OSIS, yaitu:
Paslon 01: Tirta Turu Suci & Nur Aulia
Paslon 02: Yusuf & Muhammad Asmidin
Paslon 03: Israbiah & Tenri Nurul Faisa
Demi memastikan proses pemilihan berjalan lancar, adil, dan transparan, panitia menerapkan mekanisme pengawasan ketat. Terdapat panitia pengawas yang terdiri dari guru dan siswa.
Kunci utama transparansi terletak pada sistem e-Voting itu sendiri. Sistem ini dibuat dengan mekanisme login khusus (Token), memastikan tiap siswa hanya bisa memilih satu kali.
"Dengan sistem ini, kami berharap siswa dapat belajar berdemokrasi secara modern, bersih, dan akuntabel," tutup Andi Muhammad Arya Nur Adiaksa.
Narasumber: Andi Muhammad Arya Nur Adiaksa
Tim liputan: Besse Alya Zahira & Tirta Turu Suci
Penulis: Fifi Angraeni
Penyuntingan: Nur Fadira



Tidak ada komentar