1.493,4 km
Rindu itu kian menumpuk
Bersama jarak yang tak pernah menipis
Haruskah sesesak ini berteman dengan rindu
Jauh lebih sesak ldr dengan dia
Lelaki hero
Merasa menatapnya saat berpapasan dengan cermin
Sentuhan mata, bibir, dan dagu yang mirip lelaki tampan itu
Kadang kala cairan bening itu harus tumpah
Merajut rindu yang kian meronta
Harapan temu jadi semu
Berangan akan kembali menyatu
Buram kemudian hilang dihembus angin
Berharap langit menyampaikan semuanya
Putri kecilnya yang kini beranjak dewasa
Merindu sapuan tangan kekar di rambutnya
Oleh pria hebat bernama AYAH.
Nama: Muthiah Khalisa
Kelas: XI MIA KHUSUS
TTL: Anabanua, 3 Juni 2003
Hoby: Menggambar
Cita-cita: Arsitektur
Bersama jarak yang tak pernah menipis
Haruskah sesesak ini berteman dengan rindu
Jauh lebih sesak ldr dengan dia
Lelaki hero
Merasa menatapnya saat berpapasan dengan cermin
Sentuhan mata, bibir, dan dagu yang mirip lelaki tampan itu
Kadang kala cairan bening itu harus tumpah
Merajut rindu yang kian meronta
Harapan temu jadi semu
Berangan akan kembali menyatu
Buram kemudian hilang dihembus angin
Berharap langit menyampaikan semuanya
Putri kecilnya yang kini beranjak dewasa
Merindu sapuan tangan kekar di rambutnya
Oleh pria hebat bernama AYAH.
Nama: Muthiah Khalisa
Kelas: XI MIA KHUSUS
TTL: Anabanua, 3 Juni 2003
Hoby: Menggambar
Cita-cita: Arsitektur
Tidak ada komentar