Header Ads

ad728
  • Sekilas Berita

    Menyongsong Tahun Ajaran Baru, UPT SMAN 4 Wajo Laksanakan IHT Implementasi Kurikulum Merdeka

    Jumat, 08 Juli 2023 merupakan hari kedua dilaksanakan In House Training (IHT) Implementasi Kurikulum Merdeka yang dilaksanakan pada tanggal 07 — 09 Juli 2023 di Aula UPT SMAN 4 Wajo, mulai pukul 08.00 WITA — selesai.

    In House Training atau yang disingkat sebagai IHT, merupakan kegiatan pelatihan internal setiap tahun pelajaran guna untuk meningkatkan kompetensi dari Pendidik dan Peserta Didik di tahun pelajaran mendatang sebagai bentuk penyegaran perangkat pembelajaran Kurikulum Merdeka.

    "Karena kita di UPT SMAN 4 Wajo ini, melaksanakan Kurikulum Merdeka untuk tahun yang kedua. Sehingga, memang membutuhkan penyegaran-penyegaran," jelas Yasser Arafat, S.Pd., selaku Wakasek Kurikulum UPT SMAN 4 Wajo.

    Pada wawancara, Yasser Arafat, S.Pd., menuturkan bahwa poin terpenting dari adanya program In House Training sebagai Implementasi Kurikulum Merdeka adalah bagaimana semua guru mempersiapkan dirinya menyongsong tahun pelajaran 2023/2024 dengan perangkat pembelajaran Kurikulum Merdeka yang betul-betul memerdekakan. Baik memerdekakan dirinya sebagai guru, juga memerdekakan peserta didik dalam proses pembelajaran nantinya. Sehingga, diberikan bekal mulai dari apa yang harus dilakukan oleh guru hingga bagian yang paling terakhir yang dilakukan oleh guru. Adapun objek dari program IHT ini ditujukan kepada peserta didik melalui guru.

    "Sebenarnya jika kita mau bicara objek, objeknya tentunya peserta didik melalui guru," jelas Yasser Arafat, S.Pd.

    Yasser Arafat, S.Pd., pula memberi informasi terkait materi-materi yang telah dibawakan selama dua hari berjalannya program IHT ini.

    Hari Pertama, (07/07/2023):

    1. Kebijakan Dinas Pendidikan Terkait dengan Pelaksanaan IKM dan Transformasi Pembelajaran di Era Merdeka Belajar, yang dibawakan langsung oleh ketua MKPS Kabupaten Wajo.

    2. Perangkat Pembelajaran yang Memerdekakan Guru dan Peserta Didik, dibawakan oleh Pengawas Satuan Pendidikan UPT SMAN 4 Wajo.

    3. Platform Merdeka Mengajar, yang dibawakan oleh bagian Evaluasi Kurikulum, Muhammad Badruddin Sulaeman, S.Pd., Gr.

    Hari Kedua, (08/07/2023):

    1. Assessment Diagnostik, Formatif dan Sumatif. Dibawakan oleh Yasser Arafat, S.Pd.

    2. Pembelajaran Berdiferensiasi yang dibawakan oleh Hasnawati, S.Ag., M.Pd.

    3. Perangkat Pembelajaran yang akan dimulai dari merumuskan CP menjadi tujuan pembelajaran, kemudian merumuskan ke alur tujuan pembelajaran dan paling akhir nantinya akan muncul produk modul pembelajaran.

    "Yang paling urgen itu adalah sebuah tantangan, karena UPT SMAN 4 Wajo itu meskipun bukan sekolah Penggerak, akan tetapi kita merupakan pelaksana IKM Mandiri Pertama di Kabupaten Wajo. Jadi, bahkan satu-satunya di tahun pelajaran yang lalu. Meskipun untuk tahun pelajaran mendatang di Wajo untuk SMA itu sudah ada empat sekolah. Jadi, ada tiga sekolah yang naik level bersama dengan kita. Tentunya, ini adalah tantangan tersendiri buat kita. Jangan sampai kita yang pertama, tapi kita disalip oleh sekolah lain," ujar Yasser Arafat, S.Pd., mengenai hal yang menjadi urgensi bagi UPT SMAN 4 Wajo di program In House Training ini.

    Satu hal yang paling berkesan bagi Yasser Arafat, S.Pd., di program In House Training ini, yaitu "Satu hal, animo dari guru-guru untuk belajar itu yang saya dapatkan di dua hari terakhir ini. Mudah-mudahan dapat bertahan sampai penutupan. Dan bukan itu saja, Kepala Sekolah juga ikut belajar."



    Adapun kendala pada kegiatan tersebut yaitu, "Untuk kendala yang sangat prinsip, tidak ada. Kecuali masih ada beberapa guru yang berhalangan hadir, karena ada keluarga yang sakit ada juga yang memang dirinya yang sakit, dan juga ada kegiatan lain," ungkap Yasser Arafat, S.Pd., terkait hal yang menjadi kendala selama berjalannya IHT, sekaligus solusinya yang mana diadakan pengaktifan MGMP sekolah. Jadi, meskipun IHT ini sudah ditutup nantinya MGMP sekolah dan komunitas pembelajaran yang dibangun di UPT SMAN 4 Wajo tetap berjalan.


    Menutup sesi wawancara dengan Yasser Arafat, S.Pd., beliau mengungkap harapan dari adanya program IHT ini.

    "Harapan saya, kegiatan ini betul-betul bisa menyegarkan kembali apa dan seharusnya yang dilakukan oleh guru untuk menyukseskan pelaksanaan IKM di UPT SMAN 4 Wajo. Setidaknya dalam satu tahun pelajaran kedepan, sehingga sisa dipoles dan ditingkatkan di tahun pelajaran yang akan datang nanti."


    Tim Liputan pun berkesempatan untuk mewawancara salah satu peserta dari "Anak Muda Tahun 80-an", yakni Drs. H. Hamka M.M.Pd., juga selaku Wakasek Kesiswaan, terkait tanggapan serta harapannya dengan adanya program In House Training sebagai Implementasi Kurikulum Merdeka yang ditujukan kepada generasi Z ini melalui pendidik.

    Beliau mengatakan, "Saya sangat mendukung sekali dengan adanya seperti ini, ada perkembangan dalam proses pembelajaran tentang Merdeka Belajar. Dengan alasan juga, teman-teman lain juga belum pernah melakukan kegiatan workshop seperti ini."

    Dan berikut isi dari harapan beliau.

    "Harapan saya untuk kedepan, semua guru bahwa dia harus mengetahui tentang yang dikatakan Merdeka Belajar. Jadi, dasarnya harus semua guru tahu, harus menguasai apa yang namanya Merdeka Belajar," ujarnya.


    Kemudian dari peserta "Anak Muda Milenial", yaitu Annisa Eka Handayani, S.Pd. dan Sri Dewi Astuti, S.Pd.

    Annisa Eka Handayani, S.Pd., menuturkan tanggapan berdasarkan pendapat pribadi terkait adanya program In House Training ini.

    "IHT Implementasi Kurikulum Merdeka ini tentunya merupakan salah satu yang sangat positif menurut saya, dan memiliki manfaat yang sangat besar untuk warga UPT SMAN 4 Wajo, utamanya untuk saya pribadi yang masih awam dengan Kurikulum Merdeka ini. Dengan pemberian materi dari beberapa narasumber tentang Kurikulum Merdeka, itu memberikan wawasan yang sangat-sangat banyak kepada saya sendiri tentang bagaimana Kurikulum Merdeka ini. Mulai dari makna dari Merdeka Belajar itu sendiri, penyusunan perangkat ajarnya, sampai bahkan ke pembuatan assessment-nya itu dijelaskan pada IHT. Tentunya itu menjadi bekal yang sangat besar bagi saya untuk mempersiapkan diri mengajar di semester yang akan datang menggunakan Kurikulum Merdeka."

    Lalu, Annisa Eka Handayani, S.Pd juga menambahkan tanggapan dari segi "Anak Muda Milenial".

    "Bagi anak muda milenial ini, meskipun sudah tidak asing lagi dengan penggunaan teknologi dalam pembelajaran yang mungkin akan banyak digunakan dalam Kurikulum Merdeka, namun saya rasa kita perlu tahu medan seperti apa yang akan kita hadapi. Nah, untuk mengetahui medan dan bekal apa yang kita butuhkan untuk menghadapi Kurikulum Merdeka ini, saya rasa dengan adanya workshop IHT Implementasi Kurikulum Merdeka sudah menjadi persiapan yang sangat matang bagi pendidik untuk mempersiapkan dirinya mengajar di semester depan menggunakan Kurikulum Merdeka."


    Adapun harapan dari Annisa Eka Handayani, S.Pd terkait In House Training ini, sebagai berikut.

    "Tentunya, semoga materi-materi yang kita dapatkan, teori-teori dan bekal-bekal yang didapatkan melalui workshop tadi itu bisa diimplementasikan dengan baik di dalam pembelajaran. Dan semoga sharing atau diskusi yang dilaksanakan juga bisa membuka wawasan kita menjadi bahan refleksi, jika memang sekiranya pada pembelajaran-pembelajaran sebelumnya di dalam kelas masih ada yang kurang itu bisa kita perbaiki di semester yang akan datang."



    Kemudian dengan Sri Dewi Astuti, S.Pd., yang juga menyampaikan tanggapannya bahwa, "Workshop IHT ini merupakan hal yang sangat bermanfaat untuk kami semua sebagai seorang pendidik, karena hal tersebut merupakan sesuatu yang baru, jadi terdapat keinginan yang besar untuk belajar lebih banyak mengenai Kurikulum Merdeka. Untuk saya, dengan adanya workshop IHT ini sangat membantu saya dalam mengerjakan perangkat pembelajaran dan bukan hanya itu, workshop IHT ini banyak memberi gambaran-gambaran dan pelajaran tentang bagaimana seorang guru harus bersikap terhadap siswa yang memiliki minat yang berbeda-beda, bagaimana seorang guru mendidik sesuai dengan era perkembangan peserta didik sekarang."


    Dan terakhir, seperti halnya dengan Drs. H. Hamka, M.M.Pd., dan Annisa Eka Handayani, S.Pd., Sri Dewi Astuti, S.Pd., pula mengungkapkan sebuah harapan dari adanya In House Training.

    "Harapan saya, semoga dengan adanya Workshop IHT ini, dapat menjadi langkah awal untuk metode-metode pembelajaran yang baru dan unik akan tercipta di dalam kelas dan proses belajar mengajar."




    1. Tim Liputan : Eka Aulia
    2. Penulis : Putri Rindiani Angka
    3. Penyunting : Febri Amalia
    4. Dokumentasi : Eka Aulia

    Tidak ada komentar

    Post Top Ad

    ad728

    Post Bottom Ad

    ad728